MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”
Disusun Oleh :
Brilian Ardi Kusuma
11417256
Kelas : 1IB02
Mata Kuliah : ILMU
BUDAYA DASAR
Dosen : Rafiqa
Maulidia
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manusia dan Kebudayaan”. Adapun Penulisan Ilmiah ini disusun guna menyelesaikan tugas ilmu budaya dasar pada tugas ini.
Penulis menyadari bahwa terselesainya Penulisan Ilmiah
ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah membantu baikberupa
materil maupun spiritual, bimbingan, petunjuk dan saran, dukungan dan dorongan
yang diberikan kepada penulis, sehingga Penulisan Ilmiah ini dapat selesai
tepat waktu. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.
Ibu Rafiqa Maulidia selaku dosen Ilmu Budaya Dasar.
2.
Teman-teman
mahasiswa Universitas Gunadarma angkatan 2017 khususnya kelas 1IB02 terimakasih atas do’a dan
dukungannya.
3.
Serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga terselesaikannya Penulisan Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Penulisan Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan sarannya
yang membangun. Akhir kata penulis berharap, semoga Penulisan Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Depok, 19 Maret 2018
BAB I
PENDAHULUIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebudayaan
merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Manusia merupakan
makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan
kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka lakukan dan kembangkan.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut akan berkembang menjadi suatu kebudayaan yang
berbeda-beda antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Perbedaan-perbedaan
tersebut akan menimbukan keanekaragaman budaya. Kebudayaan akan terus mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan zaman.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apakah unsur-unsur yang membangun
manusia?
b.
Bagaimanakah hakekat manusia?
c. Bagaimanakah
kepribadian bangsa timur?
d. Bagaimanakah
bagan psikososiogram manusia?
e. Apakah pengertian
kebudayaan?
f. Siapa sajakah
tokoh-tokoh kebudayaan?
g. Apa sajakah
unsur-unsur kebudayaan universal?
h. Bagaimanakah
kebudayaan menurut dimensi wujudnya?
i. Bagaimanakah masalah pokok kehidupan manusia
dalam sistem nilai budaya?
j. Apakah faktor yang
mempengaruhi diterimanya unsur kebudayaan baru?
k. Apakah
penyebab terjadinya perubahan kebudayaan?
l. Bagaimanakah
hubungan manusia dengan kebudayaan?
m. Apakah pengertian
dari dialektis?
n. Bagaimanakah
tahapan dalam proses dialeksis?
1.3 Tujuan Penulisan
a.
Menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
b.
Menjelaskan hakekat manusia.
c. Menjelaskan
kepribadian bangsa timur.
d. Menjelaskan bagan
psikososiogram manusia.
e. Menjelaskan
pengertian kebudayaan,
f. Menyebutkan tokoh-tokoh kebudayaan.
g. Menjelaskan unsur
kebudayaan universal.
h. Menjelaskan
kebudayaan menurut dimensi wujudnya.
i. Menjelaskan masalah pokok manusia dalam sistem
budaya.
j. Menjelaskan faktor diterimanya unsur
kebudayaan baru.
k. Menjelaskan
penyebab terjadinya perubahan kebudayaan.
l. Menjelaskan
hubungan manusia dengan kebudayaan.
m. Menjelaskan pengerian dialektis.
n. Menjelaskan
tahapan dari dialektis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Unsur-Unsur
yang Membangun Manusia
Terdapat 2 klasifikasi pada unsur-unsur yang membangun
manusia. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Adapun dua pandangan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu:
1.
Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a.
Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat
dilihat danmenempati ruang dan waktub.
b.
Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c.
Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenarand. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran
akan diri sendiri.
2.
Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a.
Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak
tampak. Idmerupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami
yang irrasional danterkait dengan sex.
b.
Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari
Id,berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat
dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua
tahun.
c.
Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira
pada usia limatahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang
secara internal dalam diriindividu, superego terbentuk dari lingkungan
eksternal.
2.2 Hakekat Manusia
Hakekat dalam kamus bahasa indonesia berarti intisari atau
dasar. Selain itu, hakikat juga memilikiarti sebagai kenyataan yang sebenarnya
atau sesungguhnya. Jadi dapat di katakan bahwa hakikat manusia adalah dasar
atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri
dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, mahluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya, dan mahluk
biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawid,serta mahluk ciptaan Tuhan yang
terikat dengan lingkungan tekologi mempunyai kualitas danmartabat karena
kemampuan bekerja dan berkarya.
2.3 Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang
mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia &
Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang
terdapat di daerah Timur. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa
timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul
maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas alam berbagai negara yang
mencerminkan Negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya
masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa sebagian besar mereka bertutur kata
dengan lembut dan sopan dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak
boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu
suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu, hal
tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik padahal maknanya adalah agar
tidak mengganggu orang yang lewat pintu tersebut.Bangsa timur juga memiliki
kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing- masing.
2.4 Bagan Psikososiogram
Manusia
2.5 Pengertian Kebudayaan
Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu
"buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti
budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal".
Pengertian
Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa
dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan
kebiasaan.
2.6 Tokoh-tokoh kebudayaan
a. Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat unsur pokok
kebudayaan
b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu
sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem
organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi
dan upacara keagamaan.
c.Herskovits
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai superorganik.
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai superorganik.
d.AndreasEppink
Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
2.7 Unsur Kebudayaan
Universal
a. Bahasa
Bahasa
merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus
sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasikan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua, yaitu
bahasa lisan dan bahasa tulisan.
b. Sistem Pengetahuan
Sistem
pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan
sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan
fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat
dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
c. Sistem Kemasyarakatan atau
Organisasi Sosial
Organisasi
sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan
sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan,
asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
d. Sistem Peralatan Hidup dan
Teknologi
Yang
dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh
para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat
dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.
Kemudian
bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan,
alat transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.
Unsur
teknologi yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat
produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat
tinggal, perumahan, dan alat-alat transportasi.
e. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem
mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk medapatkan
barang atau jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup
atau sistem ekonomi meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam,
perikanan, peternakan, dan perdagangan.
f. Sistem Religi
Sistem
religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan
praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat
dijangkau oleh akal dan pikiran.
Sistem
religi meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi
keagamaan, dan upacara keagamaan.
g. Kesenian
Secara
sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap
keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari
sebuah permainan imajinatif dan kreatif.
2.8 Kebudayaan Menurut
Dimensi Wujudnya
a. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
b. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan
sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini
sering pula disebut dengan sistem sosial.
c. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan
fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia
dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,
dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
2.9 Masalah Pokok
Manusia dalam Sistem Nilai Budaya
Sistem Nilai Budaya memiliki 5 masalah pokok menurut
Kluckhohn dalam Pelly (1994), yaitu:
a. Hakekat hidup
b. Hakekat kerja atau karya manusia
c. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
e. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
b. Hakekat kerja atau karya manusia
c. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
e. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
2.10 Faktor Diterimanya
Unsur Kebuayaan Baru
1). Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2). Jika pandangan hidup
dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai
agama.
3). Corak struktur
sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4). Suatu unsur
kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5). Apabila unsur yang
baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
2.10 Faktor Penyebab
Perubahan Kebudayaan
a. Kontak dengan kebudayaan lain.
b.
Sistem pendidikan formal yang
maju.
c.
Toleransi.
d. Sistem stratifikasi terbuka.
e.
Penduduk yang heterogen.
2.11 Hubungan Manusia
dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan
yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari
kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
2.12 Pengertian Diakletis
Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang
berarti komunikasi dua arah,
istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman
bahwa segala sesuatu berubah (panta rei).
2.13 Tahapan Diakletis
Proses
dialektis terdapat 3 tahap yaitu :
a. Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia menekspresikan dirinya
dengan membangun dunianya.
b. Obyektivitasi yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
c. Internalisasi yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh
manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari bab yang telah dibahas sebelumnya dapat
penulis simpulkan bahwa kebudaan dan manusia merupakan hal yang saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kebudayaan dapat
tercipta dari kebiasan-kebiasaan manusia yang di lakukan secara terus menerus.
Seiring perkembangan zaman, kebudayaan akan terus mengalami perkebangan dan
mengakibatkan perbedaan kebudayaan yang akan menimbulkan keanekaragaman budaya.
3.2 SARAN
Kebudayaan dapat
berubah seiring dengan perkemabangan zaman. Banyak terdapat budaya-budaya asing
yang dapat mempengaruhi kebudayaan dari suatu wilayah. Oleh karena itu, kita
harus cermat dalam menyeleksi kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan kita agar tidak berdampak buruk bagi kebudayaan kita.
DAFTAR PUSTAKA