TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA
DSL DAN ADSL
Disusun Oleh :
Brilian Ardi Kusuma
11417256
Kelas : 4IB01B
Mata Kuliah : Teknologi Informasi dan
Multimedia#
Dosen : Veronica Ernita
Kristianti
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
A. DSL
(Digital Subscriber Line)
DSL (Digital
Subscriber Line) adalah Teknologi yang menyediakan penghantar data digital
melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon
setempat.DSL masih satu rumpun dengan
ADSL.DSL memiliki kecepatan berkisar 128 kbit/d sampai 24.000 kb/d tergantung
dari teknologi DSL tersebut. DSL memanfaatkan lebih
banyak frekuensi dalam penyampaian informasi, dengan membagi bandwidth
(splitting): frekuensi lebih tinggi untuk data dan frekuensi yang lebih rendah
untuk suara dan fax. Terdapat keuntungan dan kekurangan dari penggunaan DSL
yaitu:
Keuntungan DSL :
-
Menggunakan infrastruktur kabel tembaga
yang sudah ada
-
Layanan data dapat seketika diberikan
kepada pengguna (rumahan atau kantor) yang sudah memiliki sambungan telepon
-
Tidak perlu meng-upgrade sentral, karena
trafik data tidak dilayani oleh sentral telepon
-
Tidak mengganggu layanan suara yang sudah
ada
-
Mampu menyediakan kanal akses digital
secara dedicated hingga 8 Mbps.
Kekurangan
DSL :
-
Semakin anda jauh dari operator,semakin buruk
koneksinya.
-
Layanan dibatasi untuk sekitar 18.000 kaki
radius dari provider
-
Tidak ada standarisasi
-
Tidak kompatibel dengan Jalur Fiber Optic
-
Koneksi Internetnya yang sering bermasalah.
B. ADSL (Asymmetric
Digital Subscriber Line)
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah
salah satu jenis dari teknologi DSL.ADSL memiliki sifat yang asimetrik,itu
artinya data dikirimkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi
yang lainnya.ADSL memiliki sinyal frekuensi berkisar 20 KHz sampai 1
MHz.Sementara ADSL juga memiliki kecepatan berkisar antar 1024 kbps untuk
downstream dan 128 kbps untuk upstream. Terdapat kelebihan dan
kekurangan pada ADSL, yaitu:
Kelebihan ADSL
- - Memiliki dua pembagian frekuensi,yaitu frekuensi
tinggi dan frekuensi rendah.
- - ADSL memiliki harga yang terjangkau.
- - Instalasi yang mudah.
- Koneksi yang stabil dan keamanan juga
terjamin
Kekurangan
DSL :
- - Semakin anda jauh dari operator,semakin buruk
koneksinya.
- - Layanan dibatasi untuk sekitar 18.000 kaki
radius dari provider
- - Tidak ada standarisasi
- - Tidak kompatibel dengan Jalur Fiber Optic
- - Koneksi Internetnya yang sering bermasalah.
-
C.
X-DSL
X-DSL
atau X-Digital Subscriber Line adalah tipe teknologi digital subscriber
line,seperti ADSL,SDSL,VDSL,HDSL dan lain-lain. Teknologi
XDSL merupakan teknologi jaringan yang dapat melakukan komunikasi suara,video
dan data berkecepatan tinggi melalui jaringan kabel tembaga.Teknologi
XDSL juga termasuk teknologi VoIP (Voice over IP) yang sudah banyak
dikembangkan. Teknologi X-DSL memakai
jaringan kabel tembaga sebagai media penghantarnya.Kabel yang dibutuhkan
terdiri dari 1 Pair (2 kawat) atau 2 Pair (4 kawat),tergantung dari jenis
teknologi X-DSL.
X-DSL memiliki kecepatan
sekitar 128 kb/s sampai 1,5 mb/s untuk pengguna rumahan.Beberapa instalasi bisa
mencapai 50 mb/s atau lebih tergantung alat yang digunakan,jarak,kualitas
kabel,teknik encoding,frekuensi spektrum yang tersedia dan beberapa taraf
tertentu,serta sistem konfigurasi akhir.Transmisi X-DSL bisa memiliki jangkauan
tertentu tergantung dari jumlah faktor mempengaruhi kabel dalam mengantarkan
sinyal misal panjang,diameter dan interferensi cross-couple.
Teknologi X-DSL memiliki banyak jenis,,berikut macam-macam Teknologi X-DSL :
- - DSL (Digital Subscriber Line)
- IDSL (Integrated Service Digital Network DSL)
- G.Lite
- SDSL (Symmetric DSL)
- HDSL (High Bit rate DSL)
- ADSL (Assymetric DSL)
- VDSL (Very High Rate DSL)
- G.SHDSL
Teknik Modulasi
pada DSL :
1. Modulasi
CAP (Carrierless
Amplitude / Phase)
- Hanya ada dua buah
channel di atas 4 KHz yang digunakan pada POTS; duplex untuk upstream channel
dan simplex untuk downstream channel
- Teknik pemisahan ini menggunakan FDM (Frequency
Division Multiplexing).
- Upstream channel
menggunakan alokasi frekuensi 25 – 160 kHz, sedangkan downstream channel
menggunakan alokasi 250 kHz s/d 1,5 MHz
- CAP ini sulit
di-realisasikan karena menggunakan teknik modulasi single-channel, sehingga
mudah kena interferensi narrowband
- Modulasi CAP
ini diaplikasikan pada HDSL
2. Modulasi DMT (Discrete Multi Tone)
- Modulasi ini memperbaiki kinerja dari CAP yang hanya
menggunakan 1 carrier pada kanal upstream dan downstreamnya sehingga rawan
interferensi
- Konsepnya adalah membagi kanal upstream dan
downstream menjadi beberapa sub kanal yang masing-masing memiliki carrier
sendiri (multicarrier)
- Masing-masing carrier mempunyai lebar pita 4 kHz.
- Ada sekitar 247 channel yang berada di wilayah
frekuensi tersebut.
- Jalur twisted pair seolah-olah terdiri dari 247
jalur dengan lebar 4 kHz yang berbeda, dan PC kita seolah-olah terhubung dengan
247 modem yang berbeda secara bersamaan.
- Setiap channel akan dimonitor, jika kualitas channel
tersebut terlalu jelek, maka sinyal akan digeser ke channel yang lain.
- Sistim modulasi ini diaplikasikan pada ADSL2, VDSL2,
G.fast
Referensi :
https://www.elektroindonesia.com/elektro/telkom6.html
https://tarunatechnology.blogspot.com/2019/09/pengertian-adsldslx-dsl-dan-sdsl.html
0 komentar:
Posting Komentar