MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN HARAPAN”
Disusun Oleh :
Brilian Ardi Kusuma
11417256
Kelas : 1IB02
Mata Kuliah : ILMU
BUDAYA DASAR
Dosen : Rafiqa
Maulidia
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manusia dan Harapan”.
Adapun Penulisan Ilmiah ini disusun guna menyelesaikan tugas Ilmu Budaya Dasar.
Penulis menyadari bahwa
terselesainya Penulisan Ilmiah ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak
yang telah membantu baikberupa materil maupun spiritual, bimbingan, petunjuk
dan saran, dukungan dan dorongan yang diberikan kepada penulis, sehingga
Penulisan Ilmiah ini dapat selesai tepat waktu. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.
Ibu Rafiqa Maulidia selaku dosen Ilmu Budaya Dasar.
2.
Teman-teman
mahasiswa Universitas Gunadarma angkatan 2017 khususnya kelas 1IB02 terimakasih atas do’a dan
dukungannya.
3.
Serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga terselesaikannya Penulisan Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Penulisan
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati
menerima kritik dan sarannya yang membangun. Akhir kata penulis berharap,
semoga Penulisan Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Depok,1 Mei 2018
BAB I
PENDAHULUIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap manusia mempunyai
harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup.
Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib
selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Manusia
dan harapan adalah hal yg saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Oleh karena itu, pada makalah ini penulis akan membahas lebih dalam
mengenai manusia dan harapan.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apakah yang dimaksud dengan harapan?
b.
Apakah yang menyebabkan manusia dapat memiliki harapan?
c. Bagaimanakah
hubungan antara manusia dan harapan?
1.3 Tujuan Penulisan
a.
Menjelaskan pengertian
harapan.
b.
Menjelaskan penyebab manusia dapat
memiliki harapan.
c. Menjelaskan hubungan
antara manusia dan harapan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Harapan
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat
disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia
mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam
hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya
tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan
yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti
pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin
didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka
diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal
agar harapan itu dapat terwujud.
2.2 Penyebab Manusia Dapat
Memiliki Harapan
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke
dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu
keluarga.
Tidak
ada satu manusia pun yang luput dari
pergaulan hidup. Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang
dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental!
spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan
manusia lain. yakni
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
a. Dorongan Kodrat
Dorongan
Kodrat Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma
dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira, dan sebagainya. Kodrat juga terdapat pada binatang, walau
bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Dalam diri manusia masing-masing
sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan Kodrat ini, maka
manusia mempunyai harapan.
a.DoronganKebutuhan
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam keebutuhan hidup. Kebutuhan hidup pada dasarnya dapat dibedakan atas Kebutuhan Jasmani dan Kebutuhan Rohani. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan , kemampuan manusia sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir.
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam keebutuhan hidup. Kebutuhan hidup pada dasarnya dapat dibedakan atas Kebutuhan Jasmani dan Kebutuhan Rohani. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan , kemampuan manusia sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir.
2.3 Hubungan Antara Manusia
dan Harapan
Harapan dalam kehidupan manusia merupakan
cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam
menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan
manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau
terwujud. Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis
(tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu
sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa
sesuatu yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis
ada tanda-tanda rasional tidak akan terjadi Harapan itu ada karena manusia
hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginannya atau maunya. Setiap manusia
memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun
akan luas. Jika manusia mengingat bahwa
kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah
selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan
begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan
selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita
sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan
terwujud.
Usaha-usaha Meningkatkan
Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan
kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian
kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan
kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong,
dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu
mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif
seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada hakekatnya manusia dan harapan adalah
hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap manusia pasti mempunyai
harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan
bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan
masing-masing.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Harapan dapat dijadikan acuan seseorang terhadap apa yang akan dicapainya di masa yang akan datang. Harapan dapat di wujudkan dengan adanya usaha dan do’a kepada tuhan yang maha esa.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Harapan dapat dijadikan acuan seseorang terhadap apa yang akan dicapainya di masa yang akan datang. Harapan dapat di wujudkan dengan adanya usaha dan do’a kepada tuhan yang maha esa.
3.2 SARAN
a.
Kita tidak boleh menyerah dalam menggapai harapan kita.
b. Terus
berusaha dan berdo’a agar harapan dapat terkabul.
c.
Mempersiapkan mental agar apabila harapan tidak tercapai maka kita tidak putus
asa.
DAFTAR PUSTAKA