MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN KEINDAHAN”
Disusun Oleh :
Brilian Ardi Kusuma
11417256
Kelas : 1IB02
Mata Kuliah : ILMU
BUDAYA DASAR
Dosen : Rafiqa
Maulidia
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manusia dan Keindahan”.
Adapun Penulisan Ilmiah ini disusun guna menyelesaikan tugas Ilmu Budaya Dasar.
Penulis menyadari bahwa
terselesainya Penulisan Ilmiah ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak
yang telah membantu baik berupa materil maupun spiritual, bimbingan, petunjuk
dan saran, dukungan dan dorongan yang diberikan kepada penulis, sehingga
Penulisan Ilmiah ini dapat selesai tepat waktu. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.
Ibu Rafiqa Maulidia selaku dosen Ilmu Budaya Dasar.
2.
Teman-teman
mahasiswa Universitas Gunadarma angkatan 2017 khususnya kelas 1IB02 terimakasih atas do’a dan
dukungannya.
3.
Serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga terselesaikannya Penulisan Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Penulisan
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis berharap, semoga
Penulisan Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Depok, 14 April 2018
BAB I
PENDAHULUIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan tuhan,
dan merupakan makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Manusia diciptakan oleh
tuhan YME memiliki akal dan pikiran, oleh karena itu manusia dapat menggunakan
akal dan pikirannya untuk melakukan suatu hal, dan pada akhirnya terciptalah
manusia yang adil yang menggunakan akal dan pikirannya dengan baik.
Keindahan berasal dari kata indah. Keindahan yang berarti sesuatu yang baik, menyenangkan, ilmu yang indah, kebajikan yang indah atau sebagai bentuk yang indah. Keindahan sangat berhubungan erat dengan manusia, seni, keserasian, dan kehlusan. Keindahan adalah pelengkap hidup manusia. Oleh karena itu, dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai hubungan antara manusia dan keindahan.
Keindahan berasal dari kata indah. Keindahan yang berarti sesuatu yang baik, menyenangkan, ilmu yang indah, kebajikan yang indah atau sebagai bentuk yang indah. Keindahan sangat berhubungan erat dengan manusia, seni, keserasian, dan kehlusan. Keindahan adalah pelengkap hidup manusia. Oleh karena itu, dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai hubungan antara manusia dan keindahan.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Bagaimanakah hakekat manusia?
b.
Apakah yang dimaksud dengan keindahan?
c. Bagaimanakah
hubungan antara manusia dengan keindahan?
1.3 Tujuan Penulisan
a.
Menjelaskan hakekat
manusia.
b.
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan
keindahan.
c. Menjelaskan
hubungan antara manusia dengan keindahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat
Manusia
Hakekat dalam kamus bahasa indonesia
berarti intisari atau dasar. Selain itu, hakikat juga memilikiarti sebagai
kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
diantara yang lainnya karena kita dikaruniai akal, pikiran dan perasaan oleh
Tuhan. Maka akan selalu memilih yang terbaik diantara yang dapat
diambil.
Hakikat manusia juga memiliki banyak arti, yaitu
a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c. Mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e. Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
f. Suatu keberadaan yang berpotensi
yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah
makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h. Individu yang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang
sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Kewajiban dan
hak, merupakan indikator bahwa
manusia sebagai makhluk
sosial.Dalam kehidupan, hak
dimaknai sebagai sesuatu yang menyenangkan, sedangkan kewajiban dimaknai
sebagai beban. Tapi menurut (Drijar Kara, 1978) kewajiban bukan beban, tetapi
keniscayaan sebagai manusia, mengenal berarti mengingkari kemanusiaan,
sebaliknya melaksanakan kewajiban berarti kebaikan. Pemenuhan akan hak dan
pelaksanaan kewajiban berkaitan erat dengan keadilan, dapat dikatakan kedilan
terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban. Kemampuan menghayati kewajiban
sebagai keniscayaan tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses
pendidikan (disiplin).
2.2 Keinndahan
Keindahan adalah susunan kualitas
atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut
adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan
(balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan
dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan
sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman
estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut
benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk
dan warna
Keindahan identik dengan kebenaran,
keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai
nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang
tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat
atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam
atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang
akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut
Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat
subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan
kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat
objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada
pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan
pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan
itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek
substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika
seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity)
ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini
biasanya disebut sebagai hukum keindahan.
2.3 Hubungan Manusia dengan
Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak
bisa dipisahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang
telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun
seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang
dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu
keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan
siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena
itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar.
Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut
konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya
mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan
berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan
biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak
terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya
adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak
berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah
abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada
sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur
keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan
adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan
benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses
menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian
pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi,
orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang
–orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi
interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan
manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan
interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya
seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi
itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia,
mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai
keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari
segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara
kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia
menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)
Tata nilai yang telah usang
2)
Kemerosotan Zaman
3)
Penderitaan Manusia
4)
Keagungan Tuhan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manusia dan keindahan merupakan hal
yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Manusia
sebagai makhluk paling sempurna yang diciptakan Allah SWT. Memiliki akal dan
pikiran sehingga manusia terus – menerus menciptakan suatu karya yang indah
sehingga hidup manusia dapat menjadi lebih baik. Tanpa adanya keindahan, hidup manusia akan
terasa hampa. Oleh karena itu, manusia dan keindahan memiliki hubungan yang
sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
3.2 SARAN
Manusia di berikan
keindahan-keindahan yang sangat sempurna oleh Allah SWT. Sehingga kehidupan
manusia dapat menjadi lebih baik. Oleh karena itu, manusia diharapkan untuk
selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar
senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang. Untuk
mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian,
kehalusan dan kontemplasi.
Manusia juga harus menjaga keindahan dan kelestarian alam sekitar sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar