ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN KASUS TEKNIK ELEKTRO
ANALISA
KONDISI-AKSI DAN LOOPING (PERULANGAN)
Disusun Oleh :
Brilian Ardi Kusuma
11417256
Kelas
: 3IB01
Mata Kuliah : Algoritma dan Pemrograman Kasus Teknik Elektro
Dosen : Jamilah
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
I. ANALISA
KONDISI DAN AKSI
Suatu aksi hanya dapat dilakukan apabila
persyaratan (kondisi) tertentu telah terpenuhi. Aksi dapat berupa pernyataan,
pengisian nilai, kalkulasi, baca, tulis, dan sebagainya bergantung pada kasus
yang ada. Jadi, dalam memecahkan suatu masalah kita harus menganalisis kasus
apa saja yang mungkin ada, lalu aksi apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
kasus tersebut.
Menganalisis suatu kasus dapat dilakukan
dengan menentukan kondisi Boolean yaitu True
or False untuk setiap kasus yang ada dan menentukan aksi apa yang harus
dilakukan jika kondisi tersebut terpenuhi (True)
atau jika kondisi tidak terpenuhi (False).
Penentuan kondisi Boolean dan aksi yang dilakukan bergantung pada jumlah
kasus yang terdapat pada masalah tersebut, yaitu satu kasus ( IF-THEN), dua kasus (IF-THEN-ELSE), atau lebih dari dua
kasus.
1.1 Aksi dengan Satu Kondisi (IF-THEN)
Notasi algortitma untuk menganalisis
suatu kasus dengan satu kondisi adalah sebagai berikut:
If kondisi then
aksi
endif
|
Aksi
yang akan dilakukan setelah kata Then
hanya dapat dilakukan apabila kondisi setelah If terpenuhi atau dapat
dikatakan bernilai True. Apabila
kondisi tidak tercukupi atau bernilai False,
maka aksi tidak dapat di kerjakan.
1.1.2 Contoh aksi dengan Satu Kondisi (IF-THEN)
Penjelasan
Program :
Dari
program tersebut terdapat suatu kondisi dan aksi dimana saat nilai yang diinput
>60 maka akan di cetak kata “LULUS” dan jika kondisi tersebut tidak
terpenuhi maka program selesai.
1.2 Aksi dengan Dua Kondisi (IF-THEN-ELSE)
Notasi algoritma untuk menyelesaikan kasus dengan dua kondisi adalah
sebagai berikut:
if kondisi then
aksi 1
else
aksi 2
endif
|
Aksi 1 akan di laksanakan apabila kondisi terpenuhi atau bernilai True dan jika kondisi bernilai salah
atau False, maka aksi 2 yang akan di
jalankan. Perhatikan bahwa “else” menyatakan ingkaran atau negasi dari suatu
kondisi.
1.2.1 Contoh aksi dengan Dua
Kondisi (IF-THEN-ELSE)
Penjelasan
Program :
Apabila
kondisi terpenuhi atau bernilai True
maka print “Anda Lulus” dan apabila kondisi bernilai salah maka print “ Anda
Tidak Lulus” lalu program selesai,
II. PERULANGAN
(LOOPING)
Perulangan
adalah suatu proses eksekusi statemen-statemen dalam sebuah program secara
terus-menerus sampai terdapat kondisi untuk menghentikannya. Operasi perulangan
/ looping selalu dijumpai didalam berbagai bahasa pemrograman,
hal tersebut karena struktur perulangan akan sangat membantu dalam
efisiensi program.Kegunaan sederhana dalam perulangan
terlukis seperti ini : Jika kita ingin menuliskan sebuah sebanyak seribu kali
maka kita tidak harus membuat seribu baris kata tersebut. Dengan adanya
perulangan, kita cukup menuliskan 5 sampai 7 baris kode saja. Dalam praktek
sebenarnya, tentu saja perulangan dapat sangat membantu. Misalnya untuk memuat
seluruh isi table dari sebuah database dimana datanya ingin kita tampilkan.
2.1 Membatasi Looping Program
Dalam beberapa kasus, dibutuhkan aksi untuk membatasi looping yang
terjadi agar output yang dihasilkan sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Berikut adalah contoh pembatasan looping yang dapat dibuat dengan Bahasa pemrograman
C++.
Perulangan for
Bentuk
penulisan for
for(ungkapan1; ungkapan2;
ungkapan3)
{
pernyataan;
pernyataan;
...
}
Keterangan:
- ungkapan1 =
pernyataan inisialisasi (dijalankan
pertama dan hanya sekali )
- ungkapan2 =
kondisi/syarat perulangan dilakukan
- ungkapan3 =
pernyataan control untuk perulangan (sebagai pengatur variabel yang digunakan
di dalam ungkapan1)
- pernyataan,
pernyataan,... = blok kode yang dijalankan ketika kondisi perulangan
terpenuhi
Berikut adalah contoh program for:
/*
Looping for,
while, do-while, continue, dan break
Microsoft Visual
Studio Express 2012
[RS]
*/
#include <iostream>
#include <conio.h>
using namespace std;
int main()
{
//looping dengan for 10x
for(int i = 0; i
< 10; i++){
cout<<"Hello
World!"<<endl;
}
_getche();
return 0;
}
Output for
Hello World!
Hello World!
Hello World!
Hello World!
Hello World!
Hello World!
Hello World!
Hello World!
Hello World!
Hello World!
PENJELASAN
Alur :
ungkapan1 (int i = 0) dijalankan pertama dan hanya satu
kali. Selanjutnya ungkapan2 (i < 10;) dijalankan, kondisi dicek. Jika
bernilai benar pernyataan cout<<"Hello World!"<<endl; dijalankan.
Selanjutnya ungkapan3 (i++) dijalankan, nilai i di-increment.
Selanjutnya, langsung ke ungkapan2 (i
< 10;), jika benar pernyatan cout<<"Hello World!"<<endl; dijalankan.
Selanjutnya ungkapan3 (i++) dijalankan, nilai i di-increment. Begitu
seterusnya sampai kondisi/syarat pada ungkapan2 bernilai salah.
Jadi, ketika nilai i masih
bernilai 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 perulangan akan dijalakan sehingga membuat cout<<"Hello World!"<<endl; ditampilkan
di layar sebanyak 10x (sepuluh kali).
2.2 Perulangan
Kembali
STRUKTUR
DO WHILE-LOOP
Untuk melakukan pengulangan
terus menerus selama kondisi memenuhi syarat(true). Akan otomatis berhenti jika
kondisi dalam keadaan false. Penulisan diawali dengan do while dan
diakhiri dengan loop.
Bentuk penulisan:
DO WHILE (KONDISI)
…EKSPRESI…
LOOP
Nilai pada kondisi yang
mengikuti struktur do while-loop mempunyai syarat- Syarat khusus:
Nilainya
dapat berbentuk number maupun string
Jika
nilainya number, penambahan atau pengurangan nilai tidak dilakukan secara
otomatis tetapi harus di counter secara manual.
CONTOH:
BIL = 1
DO WHILE BIL <=9
PRINT BIL;
BIL =BIL + 1
LOOP
|
BIL = 1
DO
PRINT BIL;
BIL =BIL + 1
LOOP WHILE BIL <=9
|
BIL = 1
WHILE BIL <=9
PRINT BIL;
BIL =BIL + 1
WEND
|
2.3 Penggunaan
Counter
Teknik Counter adalah teknik yang dipakai untuk mengkontrol pengulangan
suatu program. Pengkontrolan ini dilakukan dengan memeriksa isi variable yang
digunakan sebagai Counter, sehingga jumlah pengulangan dapat di ketahui.
Misalnya terdapat beberapa proses yang harus dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :
Proses A
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses E
Dari proses diatas terlihat bahwa B
C D diulang sebanyak 3x. Proses ini dilakukan setelah proses A dikerjakan dan
sebelum Proses E dikerjakan.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
https://studylibid.com/doc/444772/analisa-kondisi-dan-aksi
[2]
https://www.slideshare.net/arianarpies/algoritma-pemrograman-flowchart-logika-dan-algoritma
[3]
http://www.materidosen.com/2017/03/perulangan-for-dalam-c-lengkap-contoh.html
[4] https://www.uniksharianja.com/2015/03/perulangan-atau-looping-for-next-for.html
[5]
https://www.scribd.com/doc/126722633/Counter-Pascal-Teknik-Pengulangan