Sabtu, 03 November 2018

Teori Lingkungan - Perkembangan Penduduk Indonesia


MAKALAH
TEORI LINGKUNGAN

PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA




  

Disusun Oleh :
Brilian Ardi Kusuma
11417256
Kelas : 2IB01

MATA KULIAH : TEORI LINGKUNGAN
DOSEN : ANDI ASNUR PRANATA MUHIBAH HADMAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perkembangan Penduduk Indonesia”. Adapun Penulisan Ilmiah ini disusun guna menyelesaikan tugas Teori Lingkungan.
Penulis menyadari bahwa terselesainya Penulisan Ilmiah ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah membantu baik berupa materil maupun spiritual, bimbingan, petunjuk dan saran, dukungan dan dorongan yang diberikan kepada penulis, sehingga Penulisan Ilmiah ini dapat selesai tepat waktu. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.      Bapak Andi Asnur Pranata Muhibah Hadmar selaku dosen Teori Lingkungan.
2.      Teman-teman mahasiswa Universitas Gunadarma angkatan 2017 khususnya kelas 2IB01 terimakasih atas do’a dan dukungannya.
3.      Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesaikannya Penulisan Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Penulisan Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan sarannya yang membangun. Akhir kata penulis berharap, semoga Penulisan Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Depok, 03 November 2018


BAB I
PENDAHULUIAN

1.1       Latar Belakang Masalah
            Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan keragaman alam serta budaya yang luar biasa. Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia termasuk tinggi, yakni sekitar 1,98% per tahun. Indonesia merupakan negara dengan nomor urut keempat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Menurut data statistik dari BPS, jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 225 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan bayi sebesar 1,49 % per tahun. Angka pertumbuhan ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan angka pertumbuhan bayi pada tahun 1970, yaitu sebesar 2,34%. Dengan jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, maka pertambahan penduduk setiap tahunnya adalah 3,5 juta jiwa. Jumlah itu sama dengan jumlah seluruh penduduk di Singapura. 
            Banyak hal yang harus diperhatikan secara seksama oleh negara untuk kemakmuran rakyatnya, dan masalah kependudukan merupakan salah satu masalah yang dialami hampir setiap daerah di Indonesia. Lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming di Indonesia akan berdampak sangat luas, termasuk juga dampak bagi ekologi atau lingkungan hidup. Hal itu dapat mengganggu keseimbangan, bahkan merusak ekosistem yang ada.
            Perkembangan atau kenaikan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan upaya penangangan kenaikan tersebut juga dapat mengakibatkan kemiskinan, penyakit yang berkaitan dengan lingkungan hidup, dan sebagainya. Oleh karena itu, pada makalah ini penulis akan membahas lebih lanjut mengenai perkembangan penduduk Indonesia.
1.2       Rumusan Masalah
a.   Apa landasan perkembangan penduduk Indonesia?
b.   Bagaimanakah pertumbuhan penduduk dan pemukiman di Indonesia?
c.   Bagaimanakah pertumbuhan penduduk dan pendidikan di Indonesia?
d.   Bagaimanakah pertumbuhan penduduk dan penyakit yang berkaitan dengan lingkungan hidup?
e.   Bagaimanakah kaitan pertumbuhan penduduk dengan kelaparan?
f.   Apa yang dimaksud dengan kemiskinan dan keterbelakangan?

1.3       Tujuan Penulisan
a.   Menjelaskan tentang landasan perkembangan penduduk Indonesia,
b.   Menjelaskan tentang pertumbuhan penduduk dan pemukiman di Indonesia,
c.   Menejelaskan tentang pertumbuhan penduduk dan pendidikan di Indonesia,
d.  Menjelaskan tentang pertumbuhan penduduk dan penyakit yang berkaitan dengan lingkungan hidup,
e.   Menjelaskan tentang kaitan pertumbuhan penduduk dengan kelaparan,
f.   Menjelaskan tentang kemiskinan dan keterbelakangan.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Landasan Perkembangan Penduduk Indonesia
   Pertumbuhan penduduk adalah perubahan atau pertambahan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Pertumbuhan penduduk terdiri atas dua macam, yaitu sebagai berikut:
1.         Pertumbuhan penduduk alami, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
2.         Pertumbuhan penduduk total, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk terdiri dari 2 faktor yaitu kelahiran dan kematian. Berikut merupakan faktor yang memepengaruhi pertumbuhan penduduk
1.      Kelahiran (natalitas/fertilitas): Kelahiran adalah kemampuan seorang wanita melahirkan yang tercermin dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Angka kelahiran ialah rata-rata banyaknya bayi yang lahir dari tiap 1.000 orang penduduk dalam satu tahun. Angka kelahiran dibagi menjadi dua, yaitu:
a.       Angka kelahiran kasar: Angka kelahiran kasar adalah jumlah tiap kelahiran 1.000 orang penduduk pada suatu daerah dalam waktu satu tahun.
b.      Angka kelahiran khusus: Angka kelahiran khusus adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran hidup dari 1.000 wanita usia tertentu dalam waktu satu tahun. Yang dimaksud usia tertentu, misalnya: pada usia 20-24 tahun, 25-29 tahun, 30-39 tahun, dan seterusnya.
2.      Kematian (mortalitas): Angka kematian adalah jumlah kematian setiap seribu penduduk setiap tahun.
a.       Angka kematian kasar: Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk per tahun. Berikut ini penggolongan kematian kasar, yaitu:
1)      Angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10.
2)      Angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10 – 20.
3)      Angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.
b.      Angka kematian khusus : Angka kematian khusus adalah rata-rata banyaknya orang yang meninggal dari tiap 1.000 orang penduduk per tahun.
Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen). Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden2 penerusnya. Program ini adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan.
Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari 270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang. Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses urbanisasi yang pesat makanya sekarang sekitar separuh dari jumlah total penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.
2.2       Pertumbuhan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
Lingkungan pemukiman adalah tempat atau dimana semua warga menempati dan menjadikan sebagai tempat tinggal,tempat usaha atau sebagai sumber usaha dan sebagainya. Lingkungan pemukinman akan menjadi baik atau lebih buruk tergantung pada pengelolaan yang menempati wilayah tersebut.
Perkembangan suatu kota yang semakin pesat dapat memacu juga kepadatan suatu daerah. Hal ini disebabkan karena beragamnya kebutuhan hidup masyarakat perkotaan dan adanya upaya untuk memberi kemudahan dalam memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Pertumbuhan penduduk yang semakin besar sebagai akibat dari perkembangan pada aktivitas kota dan proses industrialisasi terutama di beberapa kota di Indonesia yang mengakibatkan banyak berkembangnya kawasan komersial. Berkembangnya suatu kota pasti akan diikuti oleh pertambahan jumlah penduduk. Salah satu permasalahan yang muncul seiring dengan perkembangan suatu kota adalah masalah perumahan dan pemukiman. Menurut Bintarto (Pos Kota edisi Juni, 2012) pemukiman menempati areal paling luas dalam pemanfaatan ruang, mengalami perkembangan yang selaras dengan perkembangan penduduk dan mempunyai pola-pola tertentu yang menciptakan bentuk dan struktur suatu kota yang berbeda dengan kota lainnya.
Perkembangan permukiman pada bagian-bagian kota tidaklah sama, tergantung pada karakteristik kehidupan musyarakat, potensial sumber daya kesempatan kerja yang tersedia, kondisi fisik alami serta fasilitas kota yang terutama berkaitan dengan infrastruktur. Kemajuan dan perkembangan suatu kota tidak terlepas dari pembentuk kota. Pembentuk tersebut meliputi sosial budaya, ekonomi, pemukiman, kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi.
2.3       Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan
            Pendidikan merupakan suatu unsur yang sangat penting bagi setiap warga negara. Tingkat pendidikan atau mutu pendidikan yang tinggi dapat membuat sumber daya manusia (SDM)  menjadi lebuh baik, dampaknya negara akan menjadi lebih maju.
                Pertumbuhan penduduk yang tinggi jika tidak di iringi dengan upaya penanggulangannya dapat berdampak buruk bagi suatu negara, salah satunya di bidang pendidikan. Dengan jumlah penduduk yang besar maka kebutuhan akan fasilitas-fasilitas sosial, pendidikan dan pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari. Tingkat pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak meningkat.
2.4       Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Pertumbuhan Penduduk
   Kepadatan penduduk yang tinggi dapat mempengaruhi tumbuhnya kawasan kumuh yang terjadi akibat tidak terbendungnya arus urbanisasi. Di saat banjir, lingkungan yang kumuh sering terjangkit penyakit seperti: malaria, demam berdarah, gatal –gatal, penyakit kulit, dan sebagainya. Di karenakan pada saat banjir, selokan – selokan yang ada di permukiman kumuh tersumbat oleh sampah yang mereka buang sendiri dan tata ruang kota yang kurang baik.
Selain itu banyaknya wilayah hijau di perkotaan sekarang beralih fungsi sebagai bangunan – bangunan pencakar langit, mal – mal yang banyak. Sehingga daya serap air di wilayah perkotaan sangat sedikit. Dengan sedikitnya air yang di serap di wilayah tersebut maka terjadilah genangan air yang semakin lama semakin membesar dengan terjadinya hujan. Dengan terjadinya bencana banjir, maka datang lagi bencana selanjutnya yaitu penyakit yang menjadi wabah paling ampuh saat banjir. Banyaknya wabah penyakit yang di jangkit oleh masyarakat saat banjir, itu semua sangat menggangu kesehatan masyarakat. Karena air banjir membawa berbagai macam penyakit yang sebagian besar di sebarkan oleh tikus dan nyamuk.
2.5       Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
            Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan kemiskinan. Hal tersebut dapat terjadi karena dengan adanya pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan. Jika lapangan pekerjaan yang ada tidak mencukupi akan banyaknya penduduk yang membutuhkan pekerjaan, maka akan terjadi banyak pengangguran. Pengangguran tersebut akan berdampak pada masalah-masalah ekonomi yang dapat mengakibatkan kemiskinan, gizi buruk, hingga kelaparan.
2.6       Kemiskinan dan Keterbelakangan
Kemiskinan dan Keterbelakangan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dapat mengakibatkan para penduduk tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi minimal bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Dampak kemiskinan terhadap lingkungan sosial tampak mengalirnya penduduk ke kota-kota tanpa bekal pengetahuan apalagi bekal materi. Akibatnya antara lain ialah banyaknya tukang becak, pemungut punting, gelandangan, pengemis, dan sebagainnya yang menghuni kampung-kampung liar dan jorok di gubuk-gubuk reot yang tidak pantas didiami manusia. Sebab-sebab kemiskinan yang pokok bersumber dari empat hal, yaitu mentalitas si miskin itu sendiri, minimnya ketrampilan yang dimilikinya, ketidakmampuannya untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan peningkatan jumlah penduduk yang relatif berlebihan.


BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
            Pertumbuhan penduduk dapat berdampak buruk jika tidak diiringi dengan upaya penanggulangannya yang baik. Lonjakan jumlah penduduk dapat mengakibatkan terpuruknya ekonomi penduduk hingga menyebabkan kemiskinan. Pertumbuhan penduduk juga berkaitan dengan lingkungan, karena pertumbuhan penduduk yang tinggi dapan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem hingga berkurangnya lahan hijau karena dibangun untuk kebutuhan tinggal para penduduk.

3.2       SARAN
a.            Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan perkembangan penduduk di Indonesia agar tidak berdampak negatif.
b.            Sebaiknya kita meningkatkan kualitas pendidikan kita agar kita mampu bersaing dalam dunia pekerjaan dan tingkat kemiskinan dapat berkurang.
c.             Seharusnya pemerintah membuat lapangan perkerjaan dalam jumlah yang banyak agar tingkat kemiskinan dapat berkurang.











DAFTAR PUSTAKA



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Just hold on a little longer, every problem will grow you stronger.

DSL dan ADSL - Teknologi Informasi dan Multimedia#

  TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA DSL DAN ADSL   Disusun Oleh : Brilian Ardi Kusuma 11417256 Kelas : 4IB01B     Mata Kuli...

Cari Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Blogger templates