MAKALAH
TEORI LINGKUNGAN
“INDUSTRI”
Disusun Oleh :
Brilian Ardi Kusuma
11417256
Kelas : 2IB01
Mata Kuliah : TEORI
LINGKUNGAN
Dosen : Andi
Asnur Pranata Muhibah Hadmar
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Industri”. Adapun
Penulisan Ilmiah ini disusun guna menyelesaikan tugas Teori Lingkungan.
Penulis menyadari bahwa
terselesainya Penulisan Ilmiah ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak
yang telah membantu baik berupa materil maupun spiritual, bimbingan, petunjuk
dan saran, dukungan dan dorongan yang diberikan kepada penulis, sehingga
Penulisan Ilmiah ini dapat selesai tepat waktu. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak
Andi Asnur Pranata Muhibah Hadmar selaku dosen Teori Lingkungan.
2.
Teman-teman
mahasiswa Universitas Gunadarma angkatan 2017 khususnya kelas 2IB01 terimakasih atas do’a dan
dukungannya.
3.
Serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga terselesaikannya Penulisan Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Penulisan
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati
menerima kritik dan sarannya yang membangun. Akhir kata penulis berharap,
semoga Penulisan Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Depok,
06 Desember 2018
BAB I
PENDAHULUIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan
dalam sektor industri selalu mengalami perkembangan dari zaman ke zaman.
Berkembangnya industri tersebut tentunya diiringi dengan bertambahnya kebutuhan
akan bahan untuk industri yang kemudian menyebabkan menipisnya sumber daya alam
yang ada.
Pembangunan industri juga dapat
menyebabkan berbagai dampak negatif, misalnya rusaknya alam akibat kebutuhan
industri, pembuangan limbah industri yang tidak pada tempatnya dapat
menyebabkan warga sekitar terganggu kesehatannya, dan sebagainya. Oleh karena
itu, pada makalah kali ini penulis akan membahas lebih lanjut mengenai masalah
lingkungan akibat pembangunan industri dan cara penanggulangannnya.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Bagaimanakah masalah lingkungan dalam
Pembangunan Industri?
b.
Bagaimanakah keracunan bahan logam
atau metalloid pada industrialisasi?
c. Bagaimanakah
keracunan bahan organis pada industrialisasi?
d. Bagaimanakah cara
perlindungan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan industri?
e. Bagaimanakah
analisis dampak lingkungan pembangunan industri, pertumbuhan ekonomi, dan
lingkungan hidup?
1.3 Tujuan Penulisan
a.
Menjelaskan masalah lingkungan dalam
Pembangunan Industri?
b.
Menjelaskan keracunan bahan logam
atau metalloid pada industrialisasi?
c. Menjelaskan
keracunan bahan organis pada industrialisasi?
d. Menjelaskan cara
perlindungan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan industri?
e. Menjelaskan
analisis dampak lingkungan pembangunan industri, pertumbuhan ekonomi, dan
lingkungan hidup?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah
Lingkungan dalam Pembangunan Industri
Pembangunan
dalam sektor industri memiliki dampak positif bagi kehidupan seperti
terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, terciptanya lapangan pekerjaan yang dapat
mengurangi tingkat pengangguran dan sebagainya. Namun, dibalik dampak positif
tersebut pembangunan industri juga dapat berdampak negatif yang akan menyebabkan
berbagai masalah salah satunya adalah masalah lingkungan.
Pembangunan industri dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan akibat dikurasnya sumber daya alam secara
terus menerus demi terpenuhinya kebutuhan akan bahan industri. Kegiatan
industri juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan seperti halnya pembuangan
limbah industri yang tidak pada tempatnya. Jika lingkungan sudah tercemar,
akibatnya warga sekitar dapat terganggu kesehatannya seperti munculnya berbagai
macam penyakit hingga keracunan akibat limbah industri.
2.2 Keracunan
Bahan Logam atau Metaloid pada Industrialisasi
Pada
pembangunan industri sering menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses
produksi. Bahan-bahan kimia ini sering sekali mengakibatkan keracunan bagi
orang yang tidak sengaja mengenainya. Bahan-bahan kimia tersebut antara lain
HCl, H2S H2SO4, HNO3. Bahan tersebut biasa digunakan dalam melarutkan cat,
vernis, lemak, oli dan karet. Bahan-bahan diatas ada yang bersifat basa dan
asam. Umunya bahan-bahan ini sering mengakibatkan gangguan pernapasan dan
iritasi pada kulit karena sifat asam yang terkandung dalam bahan tersebut.
Jika limbah dari bahan-bahan korosif tersebut mencemari lingkungan dan tidak
sengaja dikonsumsi warga maka dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan kulit, mata dan organ tubuh terutama hati dan ginjal. Bahan-
bahan tersebut juga dapat mengakibatkan kebutaan dan hilangnya kesadaran atau
pingsan bila terkena dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu yang sedikit.
Maka dari itu kita perlu mengolah bahan-bahan berbahaya tersebut dengan bijak
agar tidak membahayakan lingkungan sekitar.
2.3 Keracunan
Bahan Organis pada Industrialisasi
Kemajuan industri
selain membawa dampak positif seperti meningkatnya pendapatan masyarakat dan
berkurangnya pengangguran juga mempunyai dampak negatif yang harus diperhatikan
terutama menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan sekitarnya dan para
pekerja di industri. Salah satu industri tersebut adalah industri bahan –
bahan organik yaitu metil alkohol, etil alkohol dan diol.
Tenaga
kerja sebagai sumber daya manusia adalah aset penting dari kegiatan industri,
disamping modal dan peralatan. Oleh karena itu tenaga kerja harus dilindungi
dari bahaya – bahaya lingkungan kerja yang dapat mengancam kesehatannya.
Metil
alkohol dipergunakan sebagai pelarut cat, sirlak, dan vernis dalam sintesa
bahan – bahan kimia untuk denaturalisasi alkohol, dan bahan anti beku. Pekerja
– pekerja di industri demikian mungkin sekali menderita keracunan methanol.
Keracunan tersebut mungkin terjadi oleh karena menghirupnya, meminumnya
atau karena absorbsi kulit. Keracunan akut yang ringan ditandai dengan
perasaan lelah, sakit kepala, dan penglihatan kabur, Keracunan sedang
dengan gejala sakit kepala yang berat, mabuk , dan muntah, serta depresi
susunan syaraf pusat, penglihatan mungkin buta sama sekali baik sementara
maupun selamanya. Pada keracunan yang berat terdapat pula gangguan pernafasan
yang dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan darah, pelebaran pupil dan
bahkan dapat mengalami kematian yang disebabkan kegagalan pernafasan. Keracunan
kronis biasanya terjadi oleh karena menghirup metanol ke paru – paru
secara terus menerus yang gejala – gejala utamanya adalah kabur penglihatan
yang lambat laun mengakibatkan kebutaan secara permanen.
Nilai
Ambang Batas (NAB) untuk metanol di udara ruang kerja adalah 200 ppm atau
260 mg permeterkubik udara.
Etanol
atau etil alkohol digunakan sebagai pelarut, antiseptik, bahan permulaan untuk
sintesa bahan -bahan lain. Dan untuk membuat minuman keras. Dalam pekerjaan –
pekerjaan tersebut keracunan akut ataupun kronis bisa terjadi oleh karena
meminumnya, atau kadang – kadang oleh karena menghirup udara yang mengandung
bahan tersebut, Gejala – gejala pokok dari suatu keracunan etanol adalah
depresi susunan saraf sentral. Untunglah di Indonesia minum minuman keras
banyak di hindari oleh pekerja sehingga ”problem drinkers” di industri –
industri tidak ditemukan, NAB di udara ruang kerja adalah 1000 ppm atau
1900 mg permeter kubik.
Keracunan
– keracunan oleh persenyawaan – persenyawaan tergolong alkohol dengan rantai
lebih panjang sangat jarang, oleh karena makin panjang rantai makin rendah daya
racunnya. Simtomatologi , pengobatan, dan pencegahannya hampir sama seperti
untuk etanol.
Seperti
halnya etanol, persenyawaan – persenyawaan yang tergolong diol
mengakibatkan depresi susunan saraf pusat dan kerusakan – kerusakan organ dalam
seperti ginjal, hati dan lain – lain. Tanda terpenting keracunan adalah
anuria dan narcosis. Keracunan akut terjadi karena meminumnya, sedangkan
keracunan kronis disebabkan penghirupan udara yang mengandung bahan tersebut.
Pencegahan – pencegahan antara lain dengan memberikan tanda – tanda jelas
kepada tempat – tempat penyimpanan bahan tersebut.
Keracunan
toksikan tersebut di atas tidak akan terjadi manakala lingkungan kerja
tidak sampai melebihi Nilai Ambang Batas dan pemenuhan standar dilakukan
secara ketat.
2.4 Cara
Perlindungan Masyarakat yang Ada di Sekitar Perusahaan Industri
Masyarakat
sekitar suatu perusahaan industri harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk
yang mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari kemungkinan pengotoran
udara, air, makanan, tempat sekitar dan lain sebagainya yang mungkin dapat
tercemari oleh limbah perusahaan industri.
Semua
perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran
lingkungan dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul
bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk
maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus
diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari
bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa dengan cara
pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia sehingga uadara/uap
yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Untuk udara atau air buangan
yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa dengan cara pengendapan,
penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan yang keluar tersebut
menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pembangunan kawasan industri juga
harus mempehatikan dampak terhadap lingkungan dan warga sekitar. Apabila
lingkungan dan masyarakat dapat terganggu akibat kegiatan industri yang akan
dilakukan, seharusnya perusahaan tersebut mencari tempat yang layak untuk
dijadikan kawasan industri sehingga tidak menyebabkan masalah terhadap
lingkungan sekitar
2.5 Analisis
Dampak Lingkungan Pembangunan Indutri, Pertumbuhan Ekonomi, dan Lingkungan
Hidup
Sebuah
pembangunan fisik yang dilakukan oleh sektor pemerintah maupun sektor swasta
harusnya benar-benar memperhatikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
dari pembangunan itu. Tidak bisa dinafikkan bahwa pembangunan terutama dalam
sektor industri akan meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat
yang ditunjukkan dengan terbukanya lapangan pekerjaan.
Dalam
bukunya Wahyu Widowati,dkk. “Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan
Pencemaran”, perkembangan ekonomi menitikberatkan pada pembangunan sektor
industri. Disatu sisi, pembangunan akan meningkatkan kualitas hidup manusia
dengan meningkatnya pendapatan masyarakat atau daerah. Disisi lain, pembangunan
juga bisa berefek buruk terhadap lingkungan akibat pencemaran dari limbah
industri yang bisa menurunkan kesehatan masyarakat dan efek yang ditimbulkan
dari pembangunan terhadap lingkungan disekitarnya.
Dengan
ditingkatkannya sektor industri di Bangka Belitung nantinya diharapkan taraf
hidup masyarakat akan dapat ditingkatkan lagi. Akan tetapi, disamping
tujuan-tujuan tersebut maka dengan munculnya berbagai industri serta
pembangunan berskala besar di Bangka Belitung ini perlu dipikirkan juga efek
sampingnya berupa limbah. Limbah tersebut dapat berupa limbah padat (solid
wastes), limbah cair (liquid wastes), maupun limbah gas (gaseous wastes).
Ketiga jenis limbah ini dapat dikeluarkan sekaligus oleh satu industri ataupun
satu persatu sesuai proses yang ada di perusahaannya.
Sugiharto,
dalam buku “Dasar-Dasar Pengolahan Limbah” menyebutkan bahwa efek samping dari
limbah tersebut antara lain dapat berupa: pertama, membahayakan kesehatan
manusia karena dapat membawa suatu penyakit (sebagai vehicle), kedua, merugikan
segi ekonomi karena dapat menimbulkan kerusakan pada benda/bangunan maupun tanam-tanaman
dan peternakan, lalu dapat merusak atau membunuh kehidupan yang ada di dalam
air seperti ikan, dan binatang peliharaan lainnya. Selanjutnya efek sampingnya
adalah dapat merusak keindahan (estetika), karena bau busuk dan pemandangan
yang tidak sedap dipandang.
Selama
ini bahaya limbah yang dihasilkan oleh sebuah industri dan pembangunan tidak
kita sadari. Bangka Belitung contohnya, pembangunan dan industri yang dilakukan
sama sekali tidak layak dalam hal amdalnya. Banyak bangunan dan industri di Bangka
Belitung ini yang tidak tahu kemana limbah industri itu dibuang. Sebenarnya,
jika berbicara limbah maka bukan saja hanya dihasilkan oleh industri namun juga
ada limbah rumah tangga tapi mungkin bahaya yang ditimbulkan tidak seriskan
limbah industri.
Sadarkah
kita bahwa ternyata, kerusakan lingkungan tidak hanya disebabkan oleh
pertambangan semata tetapi pencemaran limbah juga akan berdampak pada kerusakan
lingkungan bahkan akan membawa efek buruk bagi kehidupan manusia. Ketidaktahuan
kita akan informasi bahaya limbah itu menjadikan penyadaran itu tidak muncul.
Sebenarnya, tanpa disadari bahwa efek negatif yang kita rasakan dalam kehidupan
kita seperti tercemarnya air bersih dan timbulnya beberapa penyakit seperti
gatal-gatal, alergi dan iritasi itu disebabkan oleh pencemaran limbah yang
tidak kita sadari.
Berdasarkan
pertimbangan di atas, perlu kiranya diperhatikan efek samping yang akan
ditimbulkan oleh adanya suatu industri atau pembangunan sebelum mulai
beroperasi. Oleh karena itu, perlu dipikirkan juga apakah industri dan
pembangunan tersebut menghasilkan limbah yang berbahaya atau tidak dan perlu
juga dipertanyakan tempat pembuangan limbah yang dihasilkan dari perusahaan
tersebut.
Sehingga
segera dapat ditetapkan perlu tidaknya disediakan bangunan pengolahan air
limbah serta teknik yang dipergunakan dalam pengolahan. Air limbah suatu
industri baru diperbolehkan dibuang ke badan-badan air apabila telah memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selama ini hal tersebut
tidak pernah dilakukan bahkan bukan menjadi perhatian yang penting. Padahal
sebenarnya sebuah industri dan pembangunan terutama sekali yang dipertanyakan
adalah tempat pembuangan limbahnya.
Apabila
peraturan yang ada ditaati oleh semua pihak, maka kecemasan dan kekhawatiran
pastinya akan terbendung. Kenyataannya, sampai detik ini ada beberapa kasus
pembangunan yang dilakukan di Bangka Belitung terkait permasalahan amdalnya
tidak jelas. Ini merupakan sebuah bukti betapa tidak ada kepedulian yang muncul
karena dinilai belum menimbulkan efek dan dampak yang berarti bagi kehidupan
masyarakat.
Sangat
disayangkan bahwa tipikal masyarakat Bangka Belitung tidak jauh dari tipikal
masyarakat Indonesia pada umumnya. Kesadaran baru akan muncul ketika adanya
sebuah permasalahan. Artinya, tidak akan ada aksi sebelum ada reaksi. Tidak ada
tindakan sebelum merasakan akibatnya. Kesadaran masyarakat akan bahaya limbah
mungkin memang belum terlihat. Inilah yang menjadi penyebab acuhnya masyarakat,
selain belum ada efek yang terlihat secara signifikan juga ditambah dengan
keterbatasan masyarakat akan informasi tentang bahaya yang ditimbulkan oleh
pencemaran akibat limbah.
Satu
hal yang ditunggu oleh masyarakat Bangka Belitung, adanya upaya untuk membuat
tempat pengolahan limbah secara signifikan. Inovasi dan kreasi itu sebenarnya
sudah lebih dulu dilakukan oleh beberapa daerah di Indonesia. Namun belum
terlihat di Bangka Belitung. Diharapnya limbah yang tadinya merupakan buangan
dari sebuah industri atau pembangunan akan menghasilkan nilai positif yang bisa
digunakan untuk kepentingan masyarakat. Ada banyak cara yang bisa ditiru dan
diadopsi untuk menangani persoalan limbah.
Lakukan
sebuah upaya untuk mencegah kekhawatiran dan kecemasan itu sebelum semuanya
menjadi terlambat. Jangan menunggu timbulnya permasalahan dulu baru melakukan
sebuah tindakan atau aksi. Namun mulailah melakukan pencegahan itu lebih awal
sebelum bahaya itu datang.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Pembangunan dalam sektor industri dapat memberikan dampak
positif kepada masyarakat, misalnya bertambahnya lapangan pekerjaan yang akan
mengurangi tingkat pengangguran dalam masyarakat, dan sebagainya. Namun,
dibalik dampak positif tersebut, pembangunan industri juga dapat berdampak
buruk bagi lingkungan dan masyarakat apabila tidak di kelola dengan baik. Oleh
karena itu, sebaiknya dilakukan analisis terhadap dampak yang dapat ditimbulkan
bagi lingkungan dan masyarakat jika dibangun kawasan industri di suatu
lingkungan agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Perusahaan industri juga harus memperhatikan pembuangan limbah industri agar
tidak mencemari lingkungan sekitar industri.
3.2
SARAN
a. Sebaiknya dilakukan analisis terhadap
dampak yang ditimbulkan sebelum membangun industri di sebuah kawasan agar tidak
berdampak buruk bagi lingkungan sekitar dan masyarakat.
b. Pembuangan limbah industri seharusnya
lebih di perhatikan oleh perusahaan atau pelaku industri agar tidak mencemari
lingkungan dan berdampak buruk bagi
masyarakat sekitar kawasan industri.
DAFTAR PUSTAKA
https://agungborn91.wordpress.com/2010/12/05/pencemaran-lingkungan-akibat-dari-pembangunan-industri/